POI adalah zona harga spesifik di mana kemungkinan besar akan terjadi reaksi signifikan (mantul, reversal, atau continuation). Trader profesional tidak asal entry di sembarang tempat, tapi selalu menunggu harga mencapai POI yang jelas.
10.1 Definisi POI
POI = Area potensial reaksi harga.
- Biasanya muncul di support, resistance, supply, demand, atau level likuiditas
- Semakin jelas levelnya → semakin banyak trader melihatnya → semakin besar pula peluang market maker memanfaatkan area itu
📌 Analogi:
Bayangkan POI seperti "magnet" yang menarik harga untuk menyentuhnya sebelum melanjutkan arah.
10.2 Jenis-Jenis POI
Beberapa POI utama yang wajib dipahami:
Support & Resistance
- Level klasik, paling sering dipakai
- Cocok jadi POI untuk entry setelah ada konfirmasi candlestick
Supply & Demand Zone
- Area di mana harga sebelumnya bergerak kuat (imbalance)
- Biasanya harga balik ke sana untuk "isi ulang order"
Order Block (OB)
- Candle terakhir sebelum pergerakan kuat (bullish/bearish impuls)
- OB sering jadi POI karena institusi biasanya meninggalkan "jejak order"
Liquidity Pool
- Area di mana banyak stop loss berkumpul
- Setelah diambil, area itu sering jadi turning point
Fibonacci Confluence Area
- Level retracement (misal 0.618 atau 0.786) yang bertepatan dengan SNR atau OB
- Valid POI ketika ada confluence
10.3 Karakteristik POI yang Berkualitas
Tidak semua POI kuat. POI yang berkualitas biasanya punya ciri-ciri:
- Jelas terlihat oleh banyak trader (semakin obvious, semakin menarik)
- Dekat dengan struktur utama (HH, HL, LH, LL)
- Didukung confluence lain (Fibo, trendline, supply-demand)
- Ada imbalance / inefficiency di sekitarnya
10.4 Cara Menggunakan POI
- Tentukan arah harga utama (trend dari HTF)
- Tandai POI di timeframe besar (Daily, H4)
- Turun ke timeframe kecil (H1, M15) untuk cari konfirmasi entry
- Entry hanya jika ada reaksi valid di POI (misalnya rejection candle, BOS, atau CHoCH)
📌 Tips praktis:
- Jangan entry di tengah jalan, tunggu harga ke POI
- Semakin sabar menunggu POI, semakin tinggi winrate
10.5 Contoh Praktis
💡 Misalkan EUR/USD sedang uptrend:
- Di H4 terlihat demand zone kuat di 1.0850 (candle bullish impuls sebelumnya)
- Harga turun pelan mendekati area itu
- Saat menyentuh demand zone, muncul bullish engulfing di H1
- ➡ Entry buy di POI (demand zone 1.0850) dengan target resistance H4 di 1.1000
Hasil: entry presisi, stop loss kecil, RR tinggi.
🎯 Kesimpulan Bab 10
- POI adalah zona emas tempat trader seharusnya entry
- Ada banyak jenis POI: SNR, supply-demand, order block, liquidity pool, dll
- POI berkualitas punya confluence + muncul di level signifikan
- Sabar menunggu POI = kunci sukses trading profesional
🔥 Berikutnya, kita akan bahas Bab 11 – Break of Structure (BOS), yaitu cara membaca perubahan struktur harga secara teknikal.