20.1 Pentingnya Studi Kasus
Teori tanpa praktik akan sulit dipahami.
Melihat penerapan konsep SNR step-by-step
Menghubungkan semua bab sebelumnya
Memahami alur strategi lengkap
20.2 Studi Kasus Buy di Uptrend
Langkah Analisis:
1
Identifikasi Market Struktur
- Harga membentuk HH dan HL
- Konfirmasi uptrend
2
Tentukan Area Support
- Tarik garis di HL terakhir
- Tandai level support potensial
3
Konfirmasi SNR Level
- Tunggu retrace ke support
- Cari rejection candle bullish
4
Entry Buy
- Entry pada konfirmasi candle
- SL di bawah support (10-20 pips)
- TP di resistance berikutnya (RR 1:2)
Contoh Nyata:
Pair:
EURUSD H1
Trend:
Uptrend (HH-HL)
Support:
1.0850
Signal:
Bullish engulfing
Entry:
1.0850
SL:
1.0835 (15 pips)
TP:
1.0880 (30 pips)
Hasil:
Profit RR 1:2

Analisis buy di uptrend dengan penandaan struktur dan level
20.3 Studi Kasus Sell di Downtrend
Langkah Analisis:
1
Identifikasi Market Struktur
- Harga membentuk LH dan LL
- Konfirmasi downtrend
2
Tentukan Area Resistance
- Tarik garis di LH terakhir
- Tandai level resistance potensial
3
Konfirmasi SNR Level
- Tunggu retrace ke resistance
- Cari rejection candle bearish
4
Entry Sell
- Entry pada konfirmasi candle
- SL di atas resistance (15-20 pips)
- TP di support berikutnya (RR 1:2)
Contoh Nyata:
Pair:
GBPJPY H4
Trend:
Downtrend (LH-LL)
Resistance:
184.00
Signal:
Shooting star
Entry:
184.00
SL:
184.30 (30 pips)
TP:
183.40 (60 pips)
Hasil:
Profit RR 1:2

Analisis sell di downtrend dengan penandaan struktur dan level
20.4 Pelajaran dari Studi Kasus
Ikuti arah trend → peluang lebih besar
Gunakan SNR sebagai area decision making
Kombinasikan dengan price action
Terapkan risk & money management
🎯 Kesimpulan Bab 20
Dengan studi kasus buy di uptrend dan sell di downtrend, pembaca bisa memahami penerapan SNR secara nyata mulai dari identifikasi trend, penentuan level, hingga entry dan exit yang disiplin.